Followers

Thursday, November 29, 2012

FILOSOFI AIR, pelajaran tentang kehidupan..


Alhamdulillah bisa nulis lagi, kalau lagi good mood kayak gini tiap hari bisa nulis terus. Jadi mumpung lagi semangat sambil menjaga teman yang sedang rawat inap di rumah sakit, apa yang terlintas di fikiran tulis aja...


Sahabat, kali ini saya tidak ingin menulis panjang lebar tidak jelas kemana arah tujuan. Saya hanya ingin mengajak berdiskusi sedikit saja tentang FILOSOFI AIR. Sampai saat ini, paling tidak saya seringkali mendapati dua pandangan yang saling bertolak belakang tentang hal ini.

Pandangan pertama menganggap perilaku air yang tidak sepantasnya diikuti oleh manusia. Kita seringkali mendengar orang-orang mengatakan; ”biarkan mengalir saja seperti air, kita tunggu apa yang akan terjadi nanti...”
Dalam konteks ini memang benar kita tidak boleh menyerah begitu saja dengan keadaan. Ketika kita membiarkan hidup kita atau permasalahan kita mengalir begitu saja seperti air, kita khawatir semakin lama kualitas hidup kita semakin rendah. Kenapa demikian? Karena air mengalir selalu ke tempat yang lebih rendah.

Pandangan kedua menilai bahwa manusia dalam beraktivitas hendaklah seperti air. Pandangan ini seringkali disampaikan oleh para trainer atau motivator.  Sahabat, dalam pandangan kedua ini kita tidak melihat kemana air akan mengalir. Yang kita perhatikan dan kita ambil pelajaran justru adalah proses yang dilalui air sampai dia benar-benar berhasil sampai tujuan muaranya.

Coba kita perhatikan air yang mengalir, dia akan senantiasa mempertahankan alirannya meskipun terbentur dengan benda-benda sekeras apapun itu. Apabila suatu ketika dia benar-benar terhalang dan tidak bisa mengalir, dia akan berusaha meresap melaui celah-celah meski itu sangat kecil. Tidak sampai disini saja, bagaimana jika ternyata air tidak mendapati sedikitpun celah untuk meresap dan meneruskan alirannya? Dia akan memanfaatkan bantuan angin dan panas untuk menjadikannya uap. Setelah menjadi uap, dia akan berkumpul menjadi suatu kesatuan awan yang sangat besar dan melepaskan kembali panas dari tubuhnya sehingga dia terjun bebas menjadi hujan dan siap untuk kembali melanjutkan aliran sampai ke tempat tujuan.

Sahabat, dalam melakukan suatu proses atau usaha hendaklah kita mengambil pelajaran dari air. Jangan pernah berhenti ketika proses yang kita lakukan terbentur dengan hambatan-hambatan sekeras apapun. Meski kita terkadang harus berjalan merangkak dan terseok untuk mencapai tempat tujuan, selama kita sabar insyaAllah Dia akan memberikan jalan. Bahkan ketika kita sudah tidak punya daya dan upaya lagi untuk bisa berjalan, tibalah saatnya kita tawakal. Kita yakin selama tujuan kita adalah kebenaran dan  kebaikan, Allah pasti akan mengirimkan bantuan entah berupa “angin” atau entah berupa “panas” yang akan mengantarkan kita sampai ke tujuan.

Barangkali sahabat punya pandangan atau referensi lain tentang filosofi air, saya mohon kita bisa sharing. Terima kasih...

3 comments:

Anonymous said...

Bismillah

dan bagaimanapun, air punya peran tak tergantikan dengan elemen lainnya..begitupun yang lainnya dengan air, maka mereka akan saling melengkapi..Itu!

kaka said...

sepakat ustadzah...

Satu lagi hebatnya air bisa berubah dengan cepat ke tiga wujud yang berbeda...

Unknown said...

Assallamu'alaikum sahabat , Air merupakan zat dan Element penting bagi kehidupan , Maka bersyukurlah jika turun Hujan , karna adanya Air hujan tanah yang kering dan tandus pun subur kembali , Air menjadi berkah bila disyukuri dan menjadi musibah bila dikufuri "Banjir" syuqran berbagi info tentang Filosopi Air nya