Followers

Thursday, November 01, 2012

Belajar Psikologi (Pengantar)

Alhamdulillah, kesampaian juga sharing ilmu yang baru-baru ini sedang saya pelajari. Seperti pada gambar cover buku diatas, saya memang sedang berusaha mempelajari psikologi. Lebih khusus adalah psikologi suami-istri. Mungkin diantara sahabat ada yang akan berkomentar, “wah nada-nadanya pembahasan sudah mulai menjurus ke arah sana”, atau “jangan-jangan nggak lama lagi nikah nih”, dsb. Dari pada berusaha menutup-nutupi, saya akui tepat sekali komentar dari sahabat sekalian. Siapa orangnya sih, di usia yang sudah menginjak seperempat abad tidak berfikir untuk segera ke arah pernikahan? Kalau ada malah mungkin gak normal kali, hehehe...

Sengaja saya share ilmu di blog ini supaya apa yang saya dapatkan juga bisa bermanfaat untuk sahabat-sahabat semuanya. Tapi mohon maaf kalau saya hanya akan meyampaikan garis besarnya saja, kalau ingin lengkap silakan baca bukunya sendiri ya J

Buku ini memberikan ilmu yang sangat bermanfaat sekali bagi seseorang yang akan atau sedang atau bahkan telah menjalankah sunnah Nabi, yaitu menggenapkan separuh agama dengan menjalani bahtera rumah tangga bersama seorang kekasih tercinta yang telah dipilihnya. Seseorang yang berharap mendapatkan kebaikan dari apa-apa yang sedang dilakukan, tentunya “ILMU” menjadi sebuah keharusan yang dimilikinya. Apalagi urusan berumah tangga adalah urusan yang vital dalam kehidupan seseorang yang apabila tidak dikelola dengan baik maka akan mendatangkan penyesalan mendalam yang susah untuk menghapusnya.

Ada perbedaan mendasar antara seorang laki-laki dengan perempuan, saya yakin tidak semua orang memahami ini dengan baik. Perbedaan yang memang telah digariskan oleh Allah Yang Maha Menciptakan. Seseorang yang telah memiliki pasangan  -berkeluarga- cepat atau lambat akan mengetahui adanya perbedaan ini. Orang yang tidak faham akan berusaha sedemikian rupa mengeliminasi perbedaan-perbedaan yang ada diantara pasangan dengan harapan akan terjadi keserasian, keseimbangan, atau keharmonisan. Jika sahabat juga berfikir demikian, maka saya sampaikan berhati-hatilah! Mengapa demikian? Karena perbedaan ini adalah fitrah yang dibawa masing-masing laki-laki dengan perempuan yang tidak mungkin untuk disamakan. Coba kita ingat kembali sebuah hadist yang mana Rasulullah menyampaikan bahwa; “sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya yang paling bengkok dari tulang rusuk tersebut adalah yang paling atas. Apabila kamu meluruskannya maka kamu akan mematahkannya, apabila kamu membiarkannya maka ia akan tetap bengkok. Maka berbuat baiklah pada perempuan.” Dalam hadits tersebut Rasulullah ingin berpesan kepada kita bahwa memang perempuan punya perbedaan yang mendasar dengan laki-laki, tidak hanya secara fisik saja tetapi juga tabiat dan kejiwaan. Pada hadits yang lain disebutkan, apabila kita memaksakan untuk melurusakan (berusaha merubah supaya tidak terjadi perbedaan) maka yang terjadi justru kita akan mematahkan, dalam hal ini adalah perceraian.

Setelah membaca lebih mendalam isi buku ini, saya merasa mendapatkan manfaat yang luar biasa. Banyak hal-hal yang sebelumnya tidak saya fahami yang saya dapatkan dari buku ini. Salah satunya adalah pesan bahwa niat yang baik terhadap pasangan apabila tidak dilakukan dengan cara yang benar maka justru yang akan terjadi adalah kontraproduktif. Kita tidak akan memperoleh apa yang kita inginkan (yaitu kebahagiaan pasangan) , tetapi sebalikanya justru kita akan mendapati kekecewaan dari pasangan. Hal itu terjadi karena seseorang tidak memahami perbedaan tabiat dan kejiwaan antara laki-laki dan perempuan dengan baik. Dia berusaha menunjukkan sikap dan perlakuan  kepada pasangan sesuai dengan apa yang dia butuhkan (sikap orang lain kepadanya sehingga dia merasa senang), padahal kebutuhan antara laki-laki dengan perempuan terutama dalam masalah kejiwaan sungguh sangat berbeda.

Menarik sekali  resep yang disampaikan oleh seorang  artis senior negeri ini, Sophan Sophian, dalam mempertahankan keharmonisan dan romantisme kehidupan pernikahannya dengan Widyawati. Kata-kata ini dicantumkan dalam sampul belakang buku yang sedang saya pelajari ini. Dia menyampaikan; “Pernikahan adalah manajemen ketidakcocokan, tugas kita adalah bagaimana membuat perbedaan itu menjadi menyenangkan. Kalau dibiarkan perbedaan itu akan menjadi bola salju yang terus membesar”.

Baiklah sahabat sekalian, cukup sampai disini dulu pengantar tulisan saya tentang “Belajar Psikologi”. InsyaAllah pada postingan berikutnya akan kita lanjutkan lebih detail tentang isi kajian dari buku ini. Terima kasih telah berkenan mampir ke blog saya, tunggu postingan berikutnya ya... J

4 comments:

miftah said...

sy pernah membaca tulisan ttg 'man from mars and woman from venus', ndak tau judulnya apa sy lupa ^_^
memang pada intinya wanita dan laki-laki berbeda, dari fisik saja sudah keliatan ^_^
kalau sudah mengerti perbedaan insyAllah siap untuk menyempurnakan Dien ^_^
seperti mas vika ini yang sudah berproses mempelajarinya, semoga dimudahkan yah mas vika....

kaka said...

Aamiin... saling mendoakan, semoga mb'miftah juga dimudahkan...

Anonymous said...

Bismillah

wah, saya ingin membenarkannya
~ditunggu undangannya Ustadz, yah meskipun ndak bisa hadir minimal ada kabar lah~ hoho..

kaka said...

siap ustadzah,
kalau ada kabar minimal bisa mendo'akan...