Followers

Saturday, July 02, 2011

Ketika Da'wah Tiada lagi Cinta

[ Dar Az-Zikra, Rabi'ul Akhir 1432H ]


Ketika da’wah tiada lagi cinta

Banyak yang mengaku da’wah tapi tak punya ilmunya

Banyak buku bertumpuk sebatas hiasan dinding, tak lagi di kaji tak juga dibaca

Majlis-majlis ta’lim sepi, sedikit sekali yang istiqomah menghadirinya

Lantas apa makna al Fahmu?

Dari mana didapatkannya ilmu?

Ataukah sudah tiada lagi cinta dan rindu terhadap surga?

Padahal para malaikat-Nya senantiasa menaungi majlis-majlis ilmu dan mencatat nama-nama hadirin di daftar penghuni surga..


Ketika da’wah tiada lagi cinta

Banyak yang mengaku berda’wah, tapi hanya sekedar mengejar kepentingan pribadi semata

Tak lagi mampu menahan diri dari godaan-godaan kesenangan dunia

Lalu dimana letak al Ikhlas?

Apakah da’wah hanya sekedar mencari harta, jabatan dan popularitas?

Bukankah hanya dengan ikhlas, kita meraih ridlo-Nya?

Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada generasi terbaik yang mengajari kami makna ikhlas...

Engkau berikan dunia dalam genggaman tangan mereka, tapi tak sedikitpun dari dunia mengisi hati mereka

Karena hanya satu tujuan mereka, memandang wajah-Mu di surga


Ketika da’wah tiada lagi cinta

Deretan nama-nama tertulis rapi dalam daftar organisasi, tapi tak terlihat lagi indahnya amal jama’i

Segelintir orang menanggung beban da’wah

Sebagian besar yang lain, tak tau lagi entah kemana

“afwan, saya ada agenda penting.... Afwan saya ada kerjaan dikantor....

Afwan ada agenda keluarga..., afwan tugas kuliah menumpuk..”

Dan banyak lagi afwan-afwan lainnya

Dimanakah lagi al ‘Amal?

Bukankah tiap-tiap jiwa dihisab atas amalnya sendiri-sendiri,

Tiada berguna nasab, kelompok, atau organisasi...


Ketika da’wah tiada lagi cinta

Tak pernah terasa lagi kehangatan kebersamaan dengan saudara

Banyak lisan dikotori aib saudaranya

Banyak hati dikotori prasangka

Tak ada lagi hormat dan taat pada qiyadah dan orang tua

Tak terasa lagi kasih sayang dan teladan kepada yang muda

Ukhuwah, takaful, ta’awun, itsar, hanyakah sekedar teori semata?


Ketika da’wah tiada lagi cinta

Di sepertiga malam tak lagi banyak mata-mata terjaga

Tak terdegar lagi riuhnya para aktivis membaca ayat-ayat suci-Nya

Al ma’tsurat sudah banyak yang lupa, bahkan sedikit sekali yang mencoba menghafalnya

Lantas bagaimana hati bisa peka?

Bagaimana maknawiyah tetap terjaga?

Bagaimana ghiroh tetap menyala?


Ketika da'wah tiada lagi cinta pada-Nya

Maka yang tumbuh kemudian "cinta" manusia

Banyak hati tak lagi terjaga

Lisan, hati, pikiran mengikuti syahwat semata


Ketika da’wah tiada lagi cinta

Maka tumbuhkanlah cinta...

Hadirkanlah cinta...

Cinta pada Allah, cinta pada Rasulullah, cinta pada da’wah

Yang dengan harta dan jiwa, para pendahulu kita telah membayarnya

Dan mereka mendapat balasan surga dari Allah ta’ala

Ya Allah, Yang Maha Membolak-balikkan hati

Teguhkanlah hati kami di atas agamamu

Teguhkanlah hati kami dalam ketaatan kepadamu

Teguhkanlah hati kami dalam berda’wah kepadamu