Followers

Monday, June 18, 2012

MERAPI, akhirnya kita bertemu lagi...



Setelah 5 tahun menunggu, akhirnya bisa kembali mengunjungi puncak merapi. Jarak homebase saya dengan merapi sebenarnya tidak terlalu jauh, tapi aktivitas saya dan kondisi merapi lah yang kerap kali menghalangi kami bertemu. Ada sebongkah perasaan rindu dalam beberapa waktu terakhir setelah Merapi menunjukkan kehebatannya 2011 lalu.
Alhamdulillah, malam tanggal 17 Mei 2012 (bertepatan dengan malam Isro’ Mi’raj 27 Rajab 1433) Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk kembali mengunjungi puncak Merapi. Pendakian dimulai pukul  11.30 malam melalui Jalur basecamp New Selo Bayolali, jalur yang sama saya lewati tahun awal tahun 2007 lalu, pasalnya itu jalur satu-satunya yang dibuka setelah erupsi Merapi 2011.




Pendakian kali ini cukup berat meskipun Merapi tergolong gunung yang tidak terlalu tinggi. Pasir dan batu sisa-sia erupsi membuat jalan lebih licin dari biasanya. Jumlah tim yang 26orang pun menjadikan pendakian sedikit lebih lambat karena harus saling menunggu. Tetapi meskipun waktu perjalanan lebih lama dari yang diperkirakan, kami beruntung bisa sampai di Pasar Bubrah menjelang subuh. Pasar Bubrah adalah tanah yang cukup lapang di etapi terakhir pendakian Merapi sebelum puncak. Tempat ini sering digunakan sebagai tempat camp para pendaki yang ingin lebih lama di atas. Tempat yang sekarang sudah banyak dengan batu-batu besar ini cukup untuk dijadikan tempat camp ratusan pendaki . Dari sini pula kami bisa menyaksikan matahari terbit dengan sangat jelas.


Setelah menunggu langit lebih terang, kami melanjutkan pendakian di  ke puncak tertinggi Merapi. Jalur ini merupakan jalur terberat sejak awal pendakian. Batu, kerikil, dan pasir yang ahanya memenuhi jalur puncak ini. Dengan kemiringan yang lebih dari 60 derajat, jalur ini mamaksa para pendaki untuk merangkak layaknya orang panjat tebing. Sekitar separoh dari tim kami bahkan menyerah di jalur terakhir ini. Tapi saya dengan beberapa teman akhirnya sampai di puncak tertinggi dan bisa melihat kawah baru yang terbentuk setelah erupsi.


Subhanallah, Allahu Akbar, Allah Maha Kuasa yang menjadikan Merapi berkuasa di depan mata-mata manusia yang sering kali merasa paling berkuasa. Tak ada satu orang pun yang mampu menghalangi ketika Merapi memuntahkan sebagian besar isi perutnya. Tak ada satu “pawang” pun yang mampu menjinakkan ketika Mineral dan awan panas menyembur keluar dan menghanguskan semua yang dilewati. Merapi, hanyalah salah satu dari pasukan Allah di bumi. Dia tidak akan pernah berbuat sesuatu kecuali atas perintah komandannya, Allah Rabbul Izzati.


Segala Puji bagi-Mu ya  Rabbi yang menjadikan Merapi sebagai pelajaran bagi kami. Terima kasih Merapi, yang setia setiap hari merelakan punggungmu dipijaki  para pendaki. Sampai jumpa, insyaAllah lain waktu kita akan bertemu lagi...



Sunday, June 10, 2012

PERMATA TARBIYAH



Nasyid terbaru Izzatul Islam untuk mengenang Bunda Yoyoh Yusroh:
LINK DOWNLOAD NASYID (silakan klik)

Angin malam berhembus
sendu mengiris kelam
sepoi membelai jiwa
hanyut dalam buaian

bagai menyambut sukma
mujahidah mulia
songsong janji setia
dalam peluk ridho-NYA

malam menagih dalam rindu
saat waktunya tiba
kita berpisah dalam fana
kelak kita berjumpa

Duhai permata tarbiyah
anggun dalam keteguhan
duhai penyemai bunga dakwah
harum mewangi buana

jejak langkah kau semaikan
kan terpatri dalam diri
jejak langkah kau semaikan
kan abadi dalam hati

Puisi:
Ya Robb, aku sedang memikirkn posisiku kelak di akhirat nanti. Mungkinkah aku berdampingan dengan ‘penghulu para wanita:  seperti Khodijah Alkubro yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafsah binti Umar yang dibela oleh Allah saat akan diceraikan karena showamah dan qowamahnya? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500an hadist, sedangkan aku…ehmmm 500 juga belum…atau dengan ummu Sulaim yang shobiroh, atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad?… Atau dengan siapa ya?…  Ya Allah tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliyah mereka sehinga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka ditaman firdaus-Mu