Followers

Saturday, July 27, 2013

SABARLAH IKHWAH, InsyaAllah kita di jalan yang benar


Melihat pemberitaan media tentang partai dakwah akhir-akhir ini rasanya dada terasa sesak. Mengapa selalu saja berita “buruk” partai ini seolah-olah menjadi berita berharga bagi para wartawan. Tidakkah mereka melihat bahwa proses hukum sedang berjalan dan ujung cerita masih bisa bermacam kemungkinan. Tapi selalu saja judul-judul berita di media itu menjadi dakwaan sebelum benar-benar ada dakwaan di pengadilan. Tapi apa boleh buat, kita tak kuasa menghalangi para pembuat berita itu untuk sangat mencintai dan terus mencintai partai ini.

Ya benar, karena cintalah mereka selalu menjadikan partai dakwah sebagai headline di berbagai media. Jika untuk bisa muncul di media, konon katanya sebuah partai atau instansi harus membayar sejumlah uang yang tidak sedikit, tapi tidak untuk partai dakwah ini. Tanpa uang sepeser pun, hampir setiap hari, pagi, siang, dan sore, partai ini selalu menjadi headline news baik di media elektronik, cetak, maupun online. Kita harus bersyukur diberikan sarana sosialisasi gratis menjelang pemilu tahun depan.

Ikhwah, mari kita melapangkan dada & meregangkan urat-urat saraf kita dalam mengikuti berbagai pemberitaan di media tentang partai dakwah ini. Jangan terlau dibikin pusing dan jangan sampai mengganggu keceriaan hari-hari kita, apalagi sampai menghentikan amal-amal kebaikan kita bersama jama’ah ini. Apabila pemberitaan itu buruk, mari jadikan instropeksi buat diri kita. Barangkali memang ada kesalahan dalam diri kita yangmembuat orang lain tidak suka terhadap kita. Kalau pada akhirnya kesalahan itu memang terbukti, kita harus dengan ksatria mengakui dan meminta maaf serta bertaubat. Toh jama’ah ini hanyalah jama’ah manusia yang tidak mungkin bersih sempurna dari kesalahan.

Meski kita melihat ada satu dua orang oknum yang melakukan kesalahan, mari bersabar dan tetap beramal. Tidak ada yang perlu diresahkan apabila setiap hari kita masih berkomitmen dengan sholat 5 waktu. Tak ada yang perlu dikhawatirkan, karena meski dengan tertatih, kita juga masih menyelesaikan satu juz tilawah alqur’an. Dan kita pun tak lengah untuk terus berusaha berdiri di waktu malam untuk sholat tahajud dan sholat dhuha di pagi harinya. Setiap pekan sekali kita mengaji, bercengkerama dengan ikhwah yang lain untuk saling mengingatkan, serta membahas agenda-agenda dakwah yang telah dan akan dilaksanakan. Apabila semua itu masih kita pertahankan, maka izinkan saya untuk berkata “sabarlah ikhwah, insyaAllah kita di jalan yang benar.”