Followers

Thursday, November 12, 2009

JANGAN MENYERAH Dalam Da'wah...

"Assalamu’alaykum warohmatullah….”;sambil kupalingkan wajah kearah kanan selesai tahiyat akhir sholat isya malam itu, berjama’ah di masjid sebuah desa yang sejak dulu sampai sekarang masih sederhana, tidak banyak perubahan yang signifikan. Tidak tahu apa yang kurasa dalam hati saat kupalingkan wajahku kearah kanan itu, rasa kaget, kagum, tidak percaya, syukur bercampur jadi satu. Sesaat mataku kutahan untuk menatap wajah di sebelah kananku, wajah yang sepertinya bagiku tidak asing. Masih ada tato bintang di lehernya dan tato seperti gambar tengkorak di tangan kirinya terlihat ketika dia
mengusap wajahnya selesai sholat jama’ah itu.

Jujur kejadian itu sempat mengurangi konsentrasiku berdzikir ba’da sholat. Setelah merenung beberapa saat ternyata persaan bersyukurlah yang dominan waktu itu. Seorang yang dulunya terkenal karena kenakalannya, mungkin saja hampir semua warga desa mengenal dan tahu bagaimana kisah hidupnya dulu, beberapa tahun lalu ketika aku masih tinggal di kampung. Orang yang dulu sampai dipecat dari pekerjaannya karena perbuatan-perbuatan yang dia lakukan sudah keterlaluan.

Saya tidak tahu cerita apa yang terjadi padanya 4 tahun ini ketika saya sudah jarang dikampung. Yang kutahu malam itu saat sholat isya’ berjama’ah dimasjid, dia menjadi salah satu orang yang ikut menambah jumlah jama’ah sholat yang memang setiap hari tidak lebih dari dua shof putra bahkan terkadang satu shof saja tidak penuh. Dengan menggunakan peci dan sarung, raut mukanya terlihat khusyuk mengikuti dzikir san do’a sang imam.

Semoga saja ini bukan ghibah, saya berharap kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah singkat yang saya sampaikan ini. Semoga Allah semakin memberi keteguhan iman kepadanya dan kepada kita semua,

Kawan… dengan kisah ini kita semakin yakin bahwa Allah Yang Maha Kuasa memang yang menggenggam hati para hambaNya. Dialah Yang membolak-balikan hati manusia sesuai KehendakNya. Kita yang mungkin telah berazzam untuk menjadi seorang aktivis dakwah di setiap lini, amanah, dan amal apapun yang kita lakukan saat ini hendaklah bisa mengambil pelajaran. Terutama temen-temen dan adik-adik yang dapat amanah jadi asisten AAI atau murobbi. Janganlah mudah untuk menyerah ketika menemui mad’u (objek dakwah) yang mungkin menurut kita “kurang prospek” untuk dibina/didakwahi.

Apakah kita lupa dulunya seperti apa Umar bin Khotob ra, juga Kholid bin Walid ra?? Mereka berdua adalah “premannya” Mekah kala itu, atau mungkin bahkan “bosnya preman”. Tapi ketika cahaya Islam & hidayah dari Allah SWT sampai pada mereka seakan kehidupan mereka berubah 180 derajat, mereka menjadi pahlawan-pahlawan Islam terdepan dibarisan para sahabat.

Allah SWT Yang Maha Tahu kapan saat yang tepat bagi hambanya untuk menerima hidayahNya. Allah SWT juga yang paling berhak untuk memilih siapa-siapa diantara hambaNya yang layak untuk segera mendapatkan hidayahNya. Tugas kita hanyalah menyampaikan, tidak perlu memaksakan dan juga jangan mudah cepat putus asa...

No comments: