Followers

Tuesday, July 06, 2010

KAMI TUNGGU ANDA MENOLONG ISLAM

Sekarang, kami tunggu aktivis Islam, terutama generasi muda, menolong Islam dan umatnya. Kami tungu peran mereka seperti peran Abu Bakar saat memerangi orang-orang murtad, peran Khalid bin Walid di perang Yarmuk, peran Sa’ad bin Abu Waqash di perang Al qadisiyah, peran Shalahuddin Al Ayyubi di perng Hiththin, pern Qataz di perang Ain Jalut, peran Muhammad Al Fatih di Konstantinopel, dan peran Sulaiman Al-Halbi saat menyerang Cliber.

Kami ingin bahagia, kendati sejenak sebelum meninggal dunia, melihat Khilafah Islamiyah dan menyaksikan benderanya berkibar di timur dan barat. Juga memandang naungannya yang rimbun menyebarkan keadilan, kebenaran, sinar, dan petunjuk, ke dunia. Kami tunggu hari itu, dimana khalifah kaum Muslimin memandang awan, lalu berkata kepadanya, ”Wahai awan, pergilah ke timur dan barat, niscaya pajaknya akan sampai ke tangan saya.” Khalifah berkata benar dan dulu wilayah Islam memang membentang ke timur dan barat, hingga mencapai wilayah paling barat dan timur, serta kekuasaan khalifah mencakupsemua wilayah, lalu daerah-daerah tersebut mendapatkan kebaikan, petunjuk, dan sinar.

Kita amat rindu datangnya hari Allah Ta’ala menaklukkan Roma, sentral kristen di dunia, yang dulu diprediksikan Rasulullah SAW akan ditaklukkan setelah Konstantinopel(diriwayatkan Ahmad). Konstatinopl ”Istambul” sudah ditaklukkan Allah Ta’ala, melalui sultan agung Muhammad Al-Fatih, yang dipuji hadits,
”Konstantinopel akan ditaklukkan. Komandan perang paling baik adalah komandan perang konstantinopel dan pasukan terbaik ialah pasukannya.” (diriwayatkan Ahmad)

Ketika itu Muhammad Al-Fatih sudah mempersiapkan diri untuk menaklukkan Romawi, setelah sukses menaklukkan Konstantinopel. Hal iitu membuat pasukan Romawi cemas dan ketakutan. Muhammad Al-Fatih tidak puas sebelum merealisasikan preoyek besar ini. Bukti ketakutan Eropa dan kecemasan mereka ialah gereja-gereja Eropa secara umum dan roma secara khusus tidak henti-hentinya membunyikan lonceng selama tiga hari berturut-turut, sebagai bentuk ungkapan rsas suka cita mereka atas meninggalnya Muhammad Al-Fatih. Kita tunggu hari seperti itu, kendati lebih panas dari bara api. Kemenangan Islam itu puncak harapan seseorang di dunia. Sekarang, kita merasakan kebaian dunia yang disebutkan di ayat,
”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akherat."
(Al-Baqarah:201).

Itu bukan istri shalihah, namun menolong Islam, seperti dikatakan sebagian ulama. Sungguh mulia kebaikan itu! Kebaikan seperti itu menghilangkan kegalauan dan kesedihan, kendati seseorang harus kehilangan keluarga, anak, harta, dan jabatan, demi merealisasikannya. Kita lebih rindu hari Allah Ta’ala menolong agama-Nya, lalu Dia memuliakan wali-wali-Nya, daripada kerinduan kita kepada istri, anak, ayah, dan ibu, yang kita tinggalkan bertahun-tahun.

Kita merindukan hari seperti hari Uqbah bin Nafi’ mencebur ke Samudera Atlantik, dengn kaki kudanya, lalu berkata, ”Demi Allah, andai aku tahu di seberang sana ada negeri, aku pasti menyerbunya di jalan Allah.”
Uqbah bin Nafi’ berkata saat memandang langit, ”Tuhanku, kalaulah tidak terhalang lautan ini, aku pasti berjalan di banyak negeri, guna berjihad di jalan-Mu.”
Kita tunggu hari-hari seperti di atas dari Anda, wahai aktivis Islam. Apakah Anda siap merespon harapan ini? Apakah Anda menjawab serun ini? Penyair berkata,

Dukaku dan duka setiap orang merdeka
Ialah pertanyaan zaman,’Dimana gerangan kaum Muslimin berada?’
Akankah masa lalu itu kembali lagi?
Sungguh, aku merindukan masa lalu itu
Bebaskan aku dari angan-angan itu tak lebih dari ilusi semata
Berikan iman sebagai cahaya bagiku
Dan kuatkn keyakinan pada diriku
Aku sodorkan tanganku dan mencabut gunung
Serta membangun kejayaan, dengan harmonis dan kuat.

No comments: