Followers

Friday, August 28, 2009

I would say "AFWAN"...

Kalau beberapa waktu yang lalu ada yang menulis “NO : AFWAN” tapi hari ini saya harus mengatakan “afwan” kepada temen-temen semua yang mengenal atau pernah berinteraksi dengan saya.

Saya secara tulus ingin memohon maaf kepada temen-temen semua yang merasa pernah terdzolimi oleh saya terutama merasa tersakiti dengan kata-kata & sikap saya.
Pada beberapa kesempatan ketika ada session saling memberi saran dan kritik, ada dua karakter saya yang selalu disampaikan oleh temen-temen yang tak pernah ketinggalan:
1. Atos - red bhs jawa-. (kata temen2 angkatan kamarin gitu), maksudnya keras kepala & pengen menang sendiri
2. kalau bicara atau menyindir sering menyinggung perasaan.
selain itu masih ada sih beberapa misal: nggaya, sok pendiam padahal sebenernya..., dll. Kok jelek semua ya .......... Ada sich yang koment baik tapi tak kira gak perlu disebutkan aja lah.....

Saya akui semua itu memang tidak salah walaupun tidak sepenuhnya benar (termasuk kalau ada yang koment baik ). Dalam beberapa forum secara sadar maupun tidak sadar saya selalu ingin mempertahankan pendapat saya dengan berbagai argumen yang kadang logis dan mungkin juga nggak (tapi kayaknya saya selalu mencari argumen yang logis menurut saya). Tidak hanya dalam forum-forum rapat atau musyawarah, bahkan dalam kuliah dikelas pun sering sampai ngotot dengan para dosen.

Kemudian yang kedua saya sering memberikan peringatan atau sindiran yang kadang bisa menyakiti perasaan seseorang. Yang sering merasakan ini biasanya temen-temen satu amanah yang sering satu forum dengan saya. Tapi yang perlu untuk diketahui saya melakukan seperti itu bukan tanpa alasan sama sekali. Biasanya saya sering memberikan sindiran atau peringatan secara langsung apabila ada temen yang terkadang melupakan kode etik berjam’ah (misalkan: tidak hadir atau telat tanpa konfirmasi yang jelas ke mas’ul/pimpinan).
Barangkali dengan sikap saya seperti itu ada temen yang merasa saya terlalu berlebihan , melupakan nilai-nilai ukhuwah dan tidak mengutamakan husnudzon ke yang lain..... Tapi sebenaranya tidak semua orang saya perlakukan sama. Biasanya saya melakukan itu kepada temen-temen yang memang sudah memiliki pemahaman yang sangat matang tentang bagaimana sikap2 yang harus dia lakukan dalam berjama’ah. Dan kadang saya memang sulit untuk menerima alasan-alasan yang tidak jelas.

Seandainya UKHUWAH memang lebih tinggi daripada DA’WAH, saya akan berusaha untuk mengabaikan semua kesalahan dan kelalaian temen-temen, dan akan mengutamakan untuk selalu memberikan pemakluman serta menjaga hubungan serta perasaan diantara kita.
Seandainya DA’WAH itu tidak mempedulikan UKHUWAH, saya mungkin tidak akan pernah sama sekali untuk memberikan pemakluman kepada temen-temen bila melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak sengaja. Dan mungkin akan selalu bersikap keras dan tidak mau peduli kepada yang lain yang penting tujuan ”harus” tercapai.

Tapi sebenarnya UKHUWAH adalah bagian dari DA’WAH, dan DA’WAH tidak akan nikmat tanpa UKHUWAH. Oleh sebab itu maka saya akan selalu berusaha untuk menjaga nilai-nilai UKHUWAH, tapi mohon kepada temen-temen juga berusaha untuk bisa menjaga nilai-nilai dan etika berjama’ah demi kemuntijahan da’wah. Saya pun juga akan berusaha untuk melakukannya.

Dan sebenarnya ketika dalam pergaulan sehari-hari tidak benar juga kalo saya itu selalu kaku, tanya aja temen-temen kos, kelas, atau yang dekat dengan saya. Sering sekali dan bahkan hampir tidak pernah suatu moment terlewati tanpa canda dan tawa, saya pun juga seneng bercanda kok....

Saya ingin tabayun (memberi penjelasan) atas semua yang temen-temen rasakan tentang saya. Sikap saya yang seperti itu karena memang karakter dan didikan sejak kecil terkondisikan untuk jadi orang yang ”harus bisa & harus mau” dalam melaksanakan perintah2 orang tua, kayak militer ajah.... padahal gak ada keturunan militer sama sekali. Apabila menolak perintah orang tua atau melakukan kesalahan tidak jarang ”tindakan-tindakan militer” yang harus saya terima.
Tapi saya yakin yang diinginkan orang tua saya adalah semata-mata demi kebaikan saya. (Saya sangat cinta dan hormat kepada mereka, I love you Mom... I love you Dad....).

Jadi memang susah untuk sepenuhnya merubah total karakter saya yang seperti itu, jadi saya mohon temen-temen bisa faham dengan sikap saya yang seperti itu.
Terakhir walupun tulisan ini masih kental dengan gaya keras kepala dan egoisme saya, sekali lagi saya menyampaikan kepada temen-temen : ”AFWAN.....”

No comments: